Masa orientasi santri baru atau yang biasa disebut Mastafidh (Masa Ta’aruf Santri Tahfidh Baru) kembali dihelat pada Selasa-Kamis (14-16/06/22) di lingkungan komplek Madrasah Huffadh 1 dan Ribathul Qur’an wal Qira’at (MHRQ). Kegiatan ini setiap tahunnya diikuti oleh santri baru komplek Madrasah Huffadh 1 dan Ribathul Qur’an wal Qira’at. Ada sekitar 50 santri tahfidh baru dengan perincian 15 santri baru Madrasah Huffadh 1 dan 25 santri baru Ribathul Qur’an wal Qira’at yang mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan pengenalan pesantren tersebut berlangsung selama dua hari yang diisi dengan berbagai kegiatan. Pembukaan Mastafidh 2022 secara resmi ditandai dengan pembunyian jidur oleh Lurah komplek Ribathul Qur’an wal Qira’at, Ust. Hafidh Hidayatullah didampingi Lurah komplek Madrasah Huffadh 1, Ust. Chaudy Al-Ansory pada Selasa Pagi tanggal 14 Juni 2022 yang dipusatkan di Aula Madrasah Huffadh 1. Setelah itu, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dengan dibimbing mentor masing-masing untuk pembekalan agenda kedepan.

“Tujuan diadakannya Mastafidh, yakni mengenalkan pondok lebih dekat, agar nanti tahu kegiatan dan bagaimana beradab dan akhlak yang baik,” ungkap Wakil Pengurus Pusat Pesantren Al-Munawwir sekaligus Anggota Dewan Asatidz, Ust. Rikza Albana selaku narasumber materi adab dan akhlak pada sore hari pertama di Aula Ribathul Qur’an wal Qira’at.
Senada dengan hal itu, malam hari dilanjut dengan materi pengenalan komplek yang diisi oleh Lurah komplek MHRQ, Ust. Chaudy Al-Ansory didampingi Ust. Hafidh Hidayatullah di Aula Ribathul Qur’an wal Qira’at. Kegiatan hari partama ditutup dengan materi ketahfidhan yang diisi oleh Pimpinan Dewan Asatidz, Ust. Dr. H. Abdul Jalil Muhammad, S.Th.I., M.S.I di Aula Ribathul Qur’an wal Qira’at.
Memasuki hari kedua Mastafidh, kegiatan outdoor lebih mendominasi daripada indoor sehingga para peserta semakin antusias menjalani pengenalan lingkungan pondok. Berawal dengan sholat dhuha berjama’ah di Aula Ribathul Qur’an wal Qira’at. Kemudian para peserta kembali ke kelompok beserta mentor masing-masing untuk pengondisian safari komplek yang merupakan kegiatan kedua di hari itu. Setiap kelompok beserta mentor didampingi oleh satu ustadz. Kegiatan ini bertujuan agar para peserta lebih mengenal komplek-komplek selain MHRQ, tentunya masih dalam naungan Pondok Pesantren Al-Munawwir.
Materi ke-Al Munawwir-an sebagai kegiatan terakhir di Rabu Sore, 15 Juni 2022 dibawakan oleh Ketua Pengurus Pusat Pesantren Al-Munawwir sekaligus Dzurriyah Ahlen Bani Munawwir, Gus Akhmad Munadi di Aula Ribathul Qur’an wal Qira’at. Para peserta mendapatkan pembekalan materi tentang sejarah Al-Munawwir. Suasana haru sempat tercipta saat santri baru menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tidak sedikit santri yang terisak saat menyampaikan rindu mereka kepada Ayah dan Ibu di rumah. “Rasanya sedih karena belum betah dan masih merasa asing. Tetapi InsyaAllah nanti pasti kerasan,” respon Muhammad Umar Al-Faruq, santri baru asal Nganjuk saat diwwancarai oleh huffadhkrapyak.com.
Para peserta mengawali hari terakhir Mastafidh 2022 dengan semangat yang membara melebihi hari sebelumnya. Kemeriahan hari ini terasa lebih spesial karena kegiatannya sangat bermanfaat bagi persaudaraan dan mental para peserta. Atas izin Allah, panitia kembali dapat merealisasikan salah satu program andalan masa ta’aruf yaitu Renungan Malam dan Outbound setelah 2 tahun absen karena wabah Covid-!9. Para peserta bangun pukul 11 malam untuk persiapan kegiatan jurit malam yang dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum Krapyak. Mereka berjalan ke pos-pos yang sudah disediakan dengan didampingi mentor kelompok masing-masing. Setelah semua peserta menyelesaikan perjalanan ke pos-pos tersebut, mereka dikumpulkan di lapangan Krapyak Wetan untuk melaksanakan kegiatan renungan malam, yang dipimpin oleh Ketua Pengurus Pusat Pesantren Al-Munawwir sekaligus Dzurriyah Ahlen Bani Munawwir, Gus Akhmad Munadi.
Esok paginya, setelah setoran pagi seperti biasanya, para peserta dikumpulkan di lapangan Krapyak Wetan untuk melakukan outbound juga beberapa permainan seperti; ambil koin dalam tepung, memasukkan paku ke dalam botol, dan estafet air. Mereka saling berlomba-lomba mendapatkan koin terbanyak sesuai kelompok yang sudah dibagi.
Tepat tiga hari, kegiatan Mastafidh 2022 telah paripurna dan ditutup pada hari Kamis, 16 Juni 2022 di Aula G Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Acara malam hari tersebut dibuka dengan sambutan Pengasuh komplek Madrasah Huffadh 1, Kyai Mas’udi Fathurrahman. Beliau berpesan “Hendaknya santri meluangkan waktunya untuk mengaji, bukan mengaji pada waktu luang,”. Setelah itu, acara dilanjut dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Kyai Fuad Asnawi Dalhar dan disambung do’a tahlil oleh Pengasuh komplek M (Al-Busyro) sekaligus Ketua Takmir Masjid Al-Munawwir, K.H. Muhtarom Busyro.

Para Masyayikh Pondok Pesantren Al-Munawwir menghadiri penutupan Mastafidh 2022
Rangkaian acara selanjutnya yakni Mau’idhoh Hasanah yang dibawakan oleh Pengasuh komplek Nurussalam Putra, K.H. Fairuzi Afiq Dalhar. Di antara dawuh beliau kepada para peserta, “Lebih baik nderesnya sedikit tapi istiqomah daripada banyak tapi tidak istiqomah,”. Acara ditutup dengan pemutaran video after movie dan pembagian hadiah kepada para peserta yang aktif berpartisipasi dan masuk nominasi dalam kegiatan Mastafidh 2022 texas timeshare act cancellation. Terselenggaranya rangkaian kegiatan Mastafidh 2022 yang mengusung tema “Menghidupkan Al-Qur’an dan Meng-Al-Qur’an-kan Hidup” tersebut bertujuan mencetak santri yang bernafaskan dan berperilaku Al-Qur’an. Karena, sejatinya Al-Qur’an itu merupakan petunjuk bagi manusia. Semakin seseorang menjauh dari Al-Qur’an, berarti ia menjauh dari petunjuk Allah. Al-Qur’an adalah petunjuk hidup orang beriman, dan karena itu ia seyogyanya dihidupkan, bukan dijauhkan, apalagi dimatikan.

KamalAssidiqi
Penulis di Huffadhkrapyak