Tak Faham dan Terbata-bata Saat Membaca Al-Qur’an, Masihkah Berpahala?

Bertambahnya usia bukanlah tembok penghalang untuk terus belajar. Bukan sesuatu hal mustahil, seseorang yang sudah berusia lanjut memiliki semangat luar biasa untuk mempelajari Al-Qur’an, meskipun nyatanya tak paham dengan apa yang dibaca. Jangankan paham, untuk sekedar membaca dengan benar saja masih kerepotan. Hal semacam ini mungkin jarang ditemui di lingkungan pesantren tempat kita tinggal. Namun di luaran sana fenomena semacam ini jama dijumpai.
Penulis memiliki pengalaman bertemu dengan kakek-kakek yang begitu semangat bertadarus di masjid, namun bacaannya terdengar semrawut. Makhraj dan panjang pendeknya juga rancu. Itu pun masih diperparah dengan pembacaannya yang menggunakan pengeras suara dimana dapat dipastikan suaranya didengar banyak orang.
Melihat hal seperti ini, muncul pertanyaan apakah orang yang terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an masih dimungkinkan mendapat pahala? bukankah dia justru berdosa sebab dia asal-asalnya ketika membaca Al-Qur’an?
Sayyidah Aisyah pernah meriwayatkan sebuah hadis yang berisi fadhilah membaca Al-Qur’an meskipun itu dilakukan dengan terbata-bata.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala”. (HR. Muslim)
Dalam kitab Syarah Nawawi alal Muslim, dijelaskan akan maksud “terbata-terbata” ialah orang yang berulang-ulang dalam membacanya sebab lemahnya hafalan.
وَأَمَّا الَّذِي يَتَتَعْتَعُ فِيهِ فَهُوَ الَّذِي يَتَرَدَّدُ فِي تِلَاوَتِهِ لِضَعْفِ حِفْظِهِ فَلَهُ أَجْرَانِ : أَجْرٌ بِالْقِرَاءَةِ ، وَأَجْرٌ بِتَتَعْتُعِهِ فِي تِلَاوَتِهِ وَمَشَقَّتِهِ .
“Adapun orang yang terbata-bata dalam membaca alqur’an adalah yang berulang-ulang dalam membacanya sebab lemahnya hafalan maka baginya dua pahala yaitu pahala membaca dan pahala kesulitan dalam membacanya.”
Jika orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata saja mendapatkan apresiasi dari Nabi, maka dapat dipastikan orang fasih membacanya pasti mendapat pahala yang berlebih meskipun tak memahami maknanya.
Dalam kitab Irsyadul Ibad bab Fadhlul Quran dikisahkan oleh Imam Yafi’i bahwa Imam Ahmad Ibn Hanbal pernah bermimpi dan berbicara kepada Allah SWT. Imam Ahmad berkata, “Ya Robbi, bagaimana cara agar hamba bisa dekat dengan-Mu? Allah SWT menjawab,” dengan membaca kalam-Ku”. Imam Ahmad bertanya kembali,”Disertai pemahaman atau tanpa faham (dalam membacanya)?”. Allah SWT menjawab, “Yha, disertai pemahaman atau tanpa faham”.
Wa Allahu A’lam bi as-Showwab.

ibnuhajar
Penulis di Huffadhkrapyak