Ta’awudz dan Basmalah Sebelum Membaca Al Qur’an

Sangat dianjurkan bagi siapapun yang ingin membaca Al-Qur’an untuk mengawalinya dengan ta’awudz dan basmalah. Nabi berpesan agar senantiasa membaca basmalah dalam memulai aktifitas.
و قد قال صل الله عليه و سلم كل امر ذي بال لا يبدأ فيه بسم الله الرحمن الرحيم فهو أبتر
Setiap perkara yang mengandung kebaikan yang tidak dimulai dengan kalimat basmalah maka akan hilang barokahnya.
Dalam surah Al Anfal ayat 98 juga tertera anjuran untuk mengucap isti’adzah ketika akan membaca Al-Qur’an
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Jika dirimu ingin membaca Al-Qur’an, maka berlindunglah kepada Allah dari setan terkutuk.
Meskipun anjuran ini bersifat menyeluruh, ada pengeculian dalam kesunnahan membaca basmalah yaitu ketika membaca surah at-Taubah. Membaca basmalah disini justru tidak anjurkan, bahkan dilarang.
Menurut Imam Romli, hukum membaca basmalah pada awal surat at-Taubah adalah makruh dan sunnah jika di tengah surat. Sedangkan menurut Imam Ibnu Hajar hukumnya haram, sedang di tengah surat hukumnya makruh. (lihat: Hawasyi Assyarwaani wa al-Ubaady, 36)
قوله م ر: سورة براءة أي فلو أتى بها في أولها كان مكروها خلافا لحج حيث قال بالحرمة اه عبارة شيخنا فتكره البسملة في أولها وتسن في أثنائها كما قاله الرملي، وقيل: تحرم في أولها وتكره في أثنائها كما قاله ابن حج
Membaca basmalah pada awal surat at-Taubah menurut Imam Romli makruh dan sunnah jika di tengah surat. Sedangkan menurut Imam Ibnu Hajar hukumnya haram, sedang di tengah surat hukumnya makruh.
Sebagai jalan tengah, sebaiknya ketika membaca awal surat at-Taubah cukup membaca isti’adzah saja. Adapun membaca basmalah di tengah surat At-Taubah sebaiknya ditinggalkan meskipun ada pendapat yang membolehkannya. Hal ini didasarkan pada qiyas (analogi) tidak dianjurkannya membaca di awal surat. Di samping tidak ada petunjuk resmi dari nash.
Dengan memilih pendapat yang tidak memperbolehkan sama sekali berarti juga telah keluar dari perkara khilafiyah. Dalam kaidah fikih dikatakan “alkhuruuj minal khilaaf mustahabb“, menghindar dari perbedaan ulama dianjurkan.
Karenanya, bagi temen-temen santri yang biasa membaca maulid di’ba untuk tidak membaca basmalah ketika mengawali bacaan surat At-Taubah (ayat “laqod jaakum…”), cukup diawali dengan isti’adzah saja. Mengingat membaca basmalah di tengah-tengah surat At-Taubah tidak dianjurkan. Wallahu a’lam.

ibnuhajar
Penulis di Huffadhkrapyak